NUSANTARATV.ID. WAYKANAN,- Kebanyakan masyarakat mengeluh kan kenaikan harga bahan pokok yang luar biasa di beberapa Minggu ini,, bahkan mereka memperkirakan, harga bahan pokok akan mengalami kenaikan yang lebih tinggi menjelang Puasa Ramadhan pada Maret 2024 nanti.
“Kenaikan sudah mulai dari Januari, di bulan ini bahkan lonjakan harga nya sudah memberikan efek yang sangat terasa di masyarakat,, bahkan bisa berlanjut menjelang Ramadhan. Hal itu sudah menjadi siklus sepuluh tahun terakhir, dimana kenaikan harga bahan pokok akan terjadi menjelang Ramadhan. Namun, tahun ini kenaikannya kemungkinan lebih tinggi,” kata Nita salah satu pembeli di pasar saat berbincang dengan kami di pasar kasui, Kamis (8/2/2024).
Mardani Salah satunya pedagang mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok sudah jelas terasa pada kenaikan beras, yang menembus angka Rp16000,.berbagai jenis cabai, bawang merah,bawang putih, gula dan lainnya. “Hal ini disebabkan karena ketidak mampuan pemerintah melakukan upaya meredam kenaikan harga akibat tidak berimbangnya antara permintaan dan pasokan barang,”kata nya.
Pemerintah sering kali mengatakan stok kebutuhan pokok aman. Namun, kenyataannya harga masih terus berfluktuasi dengan kecendrungan naik. Masyarakat kuatir kenaikan harga barang menjelang Ramadhan akan makin tinggi.
“Apalagi ini berbarengan dengan tahun politik.. Dimana konsentrasi pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah pusat dan deerah fokusnya untuk mengendalikan kenaikan harga terpecah” kata seorang warga yang tidak ingin menyebut kan nama nya.
Dia menyarankan pemerintah fokus memastikan keamanan stok barang, pasokannya dan distribusinya. Sehingga kenaikan harga menjelang Ramadhan bisa diredam dan kembali stabil.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah komoditas pangan mengalami gejolak harga dan menyumbang kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan ke-4 Januari 2024.
Para warga dan beberapa tokoh masyarakat mengharapkan kepada seluruh elemen pemerintah daerah dan pusat untuk membuat kebijakan nya dalam meredam Harga yang terus melambung tinggi, yang membuat masyarakat kelas menengah ke bawah sangat terasa karena tidak seimbang dengan jumlah penghasilan yang relatif tidak seimbang dengan jumlah pengeluaran.
Andy AK NTV.
